Minggu, 10 April 2022

SIFAT-SIFAT CAHAYA

1. Cahaya Merambat Lurus
Untuk membuktikan sifat cahaya ini, kamu bisa melakukan percobaan dengan menyalakan senter di tempat yang gelap dan arahkan ke dinding. Dengan begitu, kamu bisa melihat cahaya senter yang memancar lurus dan tidak berbelok ke arah lain.









Akibat dari cahaya yang merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya, seperti buku, pohon, dinding, akan membentuk bayangan jika terkena cahaya. Ada dua jenis bayangan yang dihasilkan ketika cahaya mengenai benda tak tembus cahaya, yakni bayangan umbra
dan penumbra.

a. Bayangan umbra adalah bayangan yang benar-benar gelap atau bayangan benda yang tidak mendapat cahaya sama sekali.

b. Bayangan penumbra adalah bayangan yang tidak terlalu gelap atau bayangan yang masih mendapatkan cahaya.

Contoh dari sifat cahaya merambat lurus adalah terjadinya gerhana matahari dan gerhana
bulan.

2. Cahaya Dapat Dipantulkan
Cahaya yang merambat akan memantul jika mengenai semua permukaan benda tanpa terkecuali. Pemantulan cahaya dibagi menjadi dua, yaitu:






a. Pemantulan teratur, yaitu pemantulan yang terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang halus dan rata, seperti contohnya cermin datar.

b. Pemantulan baur, merupakan pemantulan yang terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang kasar dan tidak rata, seperti contohnya aspal, kertas, kayu, dan sebagainya.

Pada proses pemantulan cahaya, berlaku hukum pemantulan cahaya yang dirumuskan oleh Snellius sebagai berikut.

a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Selain itu, sifat cahaya yang dapat dipantulkan ternyata memengaruhi kemampuan kita mengenali warna, lho. Hal ini dikarenakan mata kita hanya menerima sebagian spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda.

Misalnya, cahaya yang mengenai sebuah benda terlihat berwarna merah. Hal ini berarti, spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut adalah spektrum merah, sedangkan spektrum cahaya lainnya diserap oleh benda tersebut.

3. Cahaya Dapat Dibiaskan atau Dibelokkan
Secara sederhana, pembiasan cahaya adalah perubahan arah sinar cahaya ketika melewati dua medium transparan dengan kerapatan yang berbeda. Misalnya, ketika cahaya melewati medium air dan udara.




Sebagai contoh, detikers bisa meletakkan pensil dalam segelas air dan pensil akan terlihat seperti patah. Hal ini dikarenakan cahaya yang mengalami pembengkokan arah lambat ketika melewati udara dan air.

Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air atau medium yang lebih rapat. Dengan begitu, semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda, semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.

Ada dua syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu

a. Cahaya merambat melalui dua medium dengan tingkat kerapatan optik yang berbeda, contohnya udara dengan kaca, air dengan kaca, air dengan udara, dan sebagainya

b. Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium. Jika cahaya yang datang adalah tegak lurus, tidak akan terjadi proses pembiasan.


5. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Ketika diarahkan ke benda bening, seperti air, gelas kaca bening, kaca mata, dan lainnya, cahaya bisa menembusnya.



0 comments:

Posting Komentar