Minggu, 10 April 2022

MEKANSME MENDENGAR PADA MANUSIA DAN HEWAN

 MEKANISME MENDENGAR PADA MANUSIA DAN HEWAN



1.     BAGIAN-BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA

Telinga terdiri atas beberapa bagian sehingga dapat bekerja dengan baik. Bagian-bagian telinga tersebut meliputi :

daun telinga

lubang telinga

liang telinga

gendang telinga

tiga tulang pendengaran

tiga saluran setengah lingkaran, saraf pendengaran, saluran eustachius, dan rumah siput (koklea).

Semua bagian tersebut mempunyai perannya masing-masing sehingga dapat menghasilkan informasi ke otak dan akhirnya mampu mendengar bunyi secara baik. Perhatikan terlebih dahulu letak bagian-bagian telinga pada gambar di bawah.

 









Struktur telinga seperti yang terlihat pada gambar di atas dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian,  yaitu : telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Adapun fungsi dari masing – masing bagian adalah sbb. :

Telinga Luar

Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.

Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.

Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.

Telinga Tengah

Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.

Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat dan menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.

Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian dalam dan mengatur keseimbangan tekanan udara.

Telinga Dalam

Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.

Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.

Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan meneruskannya ke otak.

 

2.     MEKANISME PROSES MENDENGAR PADA MANUSIA

Proses suatu bunyi dapat didengar oleh seseorang diawali dengan masuknya bunyi ke dalam telinga yang ditangkap oleh daun telinga. Bunyi selanjutnya diteruskan ke bagian telinga yang paling dalam. Kemudian informasi diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran. Sampai akhirnya,dapat mengerti sedang mendengarkan bunyi apa.

Berikut ini adalah ururtan cara kerja telinga secara lebih lengkapnya.

1. Suara ditangkap daun telinga dan diarahkan melalui saluran telinga.

2. Getaran suara ditangkap gendang telinga dan diteruskan ke telinga tengah.

3. Getaran diteruskan oleh tulang sanggurdi ke rumah siput (koklea).

4. Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga dapat ditangkap oleh sel-sel saraf rambut getar dalam rumah siput.

5. Sel-sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya ke saraf pendengaran.

6. Saraf pendengaran menghantarkan sinyal listrik ke otak.

7. Otak menerjemahkan sinyal listrik sebagai sensasi bunyi .



3. Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup

Sistem sonar

Pernakah kamu melihat anjing menggerakan telinganya ???Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga mereka untuk mengarahkan suara ke dalam saluranpendengarannya. Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untukmendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi(ultrasonik).

Jadi apa itu sonar??????Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam untuk navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu objek.  Nah . . Seperti pada gambar tadi, daun telinga anjing sering digerakkan untuk membantu menentukan arah dari mana suara tersebut datang dan akan dapat mendeteksi suara samar.  Selain ajing, kelelawar juga menggunakan telinga (indra pendengaran) untuk mengenali keadaan di sekitarnya.

Sistem sonar Kelelawar.

Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler. Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara.  Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak. Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus.

Sistem sonar lumba-lumba.

Lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang. Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya.Lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumbalumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

Pemanfaatan sistem sonar

1. Konsep sonar pada saat ekolokasi kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan manusia.Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam kandungan, yang dikenal dengan ultrasonografi (USG). Alat ini akan memancarkan berkas ultrasonik ke rahim ibu hamil, kemudian melacak perubahan frekuensi bunyi mantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang beredar. Pancaran pendek dari ultrasonik akan menghasilkan gambar penampang badan manusia. Denyut yang menabrak janin dan tulang belakang akan terpantul. Komputer menyimpan intensitas setiap denyut dan waktu arah gemanya. Berdasarkan data, komputer akan menghitung kedalaman dan lokasi setiap benda yang menghasilkan gema, lalu menampilkan titik cerah pada monitor.Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium.

2.  Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya dasar laut. Ketika gelombang bunyi itu mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermatCara mengukur kedalaman laut :Dengan:s = kedalaman lautan,v = kecepatan gelombang ultrasonik, dant = waktu tiba gelombang ultrasonik.Alat pada kapal yang disebut transduser akan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema (echo) dan akan dipantulkan kembali ke kapal dan ditangkap oleh alat detektor. Sistem penerima pada kapal akan melakukan penghitungan mengenai jarak obyek. Dengan cara tersebut, manusia tidak perlu bersusah payah dalam mengukur kedalaman laut. Proses pengukuran kedalaman laut meniru proses lumba-lumba dalam mencari mangsanya. 


Sumber: https://www.guruspensaka.com/2021/03/ipa-8-mekanisme-mendengar-pada-manusia.html

0 comments:

Posting Komentar