Minggu, 24 April 2022

INDRA PENGLIHATAN SERANGGA

Indra penglihatan serangga disebut juga dengan “mata majemuk” karena serangga memiliki banyak sekali mata mata sebagai indra penglihatan. Setiap mata serangga disebut dengan “omatidium” (jamak: omatidia) yang berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.



 Bagian-bagian omatidium antara lain:

  1. Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk
  2. Kerucut kristalin, yang tembus cahaya
  3. Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya
  4. Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia satu dengan omatidia yang laiinya

Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang berbeda-beda. Semua informasi dari setiap omatidium kemudian akan digambungkan dalam bentuk bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga. 

Contohnya, mata lalat rumah terdiri atas 6.000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam. Setiap omatidium menghadap ke arah yang berbeda-beda, ada yang menghadap ke depan, ke belakang, ke atas, ke bawah, dan ke setiap sisi sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana.

Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindra di dalam mata lala. Dengan kemampuan semacam itu, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.

Sumber: https://materikimia.com/bagian-bagian-indra-penglihatan-serangga/#

Continue reading INDRA PENGLIHATAN SERANGGA

INDRA PENGELIHATAN MANUSIA

 

Sistem Indra - Materi IPA SMP Kelas 8

Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime macam alat indra sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendenganran, peraba, pengecap, dan pembau.

1. Indra Penglihatan

Indra penglihatan manusia adalah mata. Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.



a. Alat Tambahan Mata

1). Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.

2). Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.

3). Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yanh berlebihan.

4). Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata.

b. Otot bola Mata

Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.

c. Bola Mata

1). Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.

2). Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata.

3). Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut

Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.

d. Lensa Mata

Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning. Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi.

Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?

Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.

Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:

1. Mata Miopi (rabun jauh)
Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cekung (negatif).

2. Mata Hipertropi (rabun dekat)

Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung (positif).

3. Mata Prebiopsi (mata tua).

Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).

4. Astigmatisma

Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris.

5. Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:

a. Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.

b. Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.

c. Keratomalasi, kornea rusak

d. Kebutaan kornea

6. Kataraks

Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu karena lensa mata keruh.

7. Buta Warna

Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:

a. Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.
b. Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan ritanopia (buta warna biru).
c. Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna, sehingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan abu-abu.
8. Glaukoma

Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup sel-sel penyususn retina terancam dan dapat berakibat kebutaan.

9. Strabismus (juling)

Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara operasi.

2. Indra Pendengaran (telinga)

a. Struktur Telinga

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1). Telinga luar: daun telinga, liang telinga yang membantu mengkonsentrs=asikan gelombang suara.

2). Telinga Tengah:

a. Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.

b. Tulang-tulang pendengaran: tl. Martil (os maleus), tl. Landasan (os inkus) dan tl. Sanggurdi (os stapes), meneruskan vibrasi ke jendela oval.

c. saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dengan lingkungan.

3). Telinga dalam

a. Jendela oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.

b. Jendela melingkar, sebagai reseptor suara

c. Koklea (rumah siput), reseptor untuk gerakan kepala.

d. Saluran semisirkuler dan utrikulus, reseptor gravitasi

e. Membran basiler, meneruskan vibrasi

f. Organ Korti, tempat terdapatnya reseptor suara berbentuk rambut.

g. Membran tektorial, meneruskan vibrasi ke organ korti.

b. Mekanisme Pendengaran

Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani → tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.

c. Alat Keseimbangan
Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.

3. Indra peraba dan perasa (kulit)

Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor sebagai berikut.

Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat
Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.
Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas.
Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin.
Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
4. Indra Pengecap (lidah)

Lidah merupakan indra pengecap yang disebut kemoreseptor. Indra ini berupa kuncup/tunas pengecap yang mampu mengecap empat cita rasa yaitu manis (ujung lidah), asin (samping depan lidah), asam (samping belakang lidah), dan pahit (pangkal lidah). Bila zat masuk ke mulut, akan terlarut dan mengenai tunas pengecap, impuls akan diteruskan ke saraf VII dan IX menuju otak, oleh otak diolah, dan timbul kesan rasa.

5. Indra Pembau (hidung)

Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak.

Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap rasa bau adalah anosmia, disebabkan oleh:

Penyumbatan rongga hidung akibat pilek
Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.

Sumber: http://guru-ipa-pati.blogspot.com/
Continue reading INDRA PENGELIHATAN MANUSIA

LENSA

A. Pembentukan Bayangan pada Lensa

 Teropong bumi adalah benda yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang ada di permukaan bumi dari jarak jauh, baik yang ada di darat maupun yang ada di laut. Teropong bumi dalam #30MenitBisa digunakan untuk mengamati aktivitas gunung berapi, bird watching, mengintai musuh (oleh para tentara), dan melihat benda lain yang ada di laut dan di darat (oleh para pelaut). Ngomong-ngomong soal teropong, kalian tau nggak kalau teropong bumi punya lensa cembung yang terletak di antara lensa objektif dan lensa okulernya? Apa ya, fungsi dari lensa cembung tersebut?

Mengintai musuh saat perang...balon (sumber: knowyourmeme.com)

Coba kita ingat lagi materi yang ada di artikel Mengenal Macam-macam Sifat Cahaya. Pada artikel tersebut, dijelaskan bahwa salah satu sifat cahaya adalah dapat dibiaskan. Nah, benda yang dapat membiaskan cahaya adalah benda yang bening atau tembus cahaya, contohnya adalah lensa. Selain lensa cembung yang terdapat pada teropong bumi, ada juga lensa cekung. Kira-kira apa ya yang membedakan lensa cembung dan lensa cekung? Daripada ngira-ngira sendiri, mending pelajarin bareng aja yuk!

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Jenis lensa itu ada dua, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Cembung dan cekungnya lensa dibedakan oleh ketebalan pada bagian tengah lensa terhadap bagian tepinya. Akibat dari ketebalannya yang berbeda, maka bayangan yang dihasilkan oleh masing-masing lensa pun memiliki sifat yang berbeda-beda juga.

tentara mengintai musuh - jenis lensa separator 1

Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya tebal tapi bagian tepinya tipis. Lensa cembung disebut juga sebagai lensa positif dan bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Lensa cembung dibedakan menjadi tiga, yaitu lensa cembung-cembung (bikonveks), lensa cembung-datar (plankonveks), dan cekung-cembung (konkaf konveks).

tentara mengintai musuh - lensa cembung

Sama seperti pada cermin, pada lensa juga terdapat sinar-sinar istimewa. Sinar-sinar istimewa yang ada pada lensa cembung adalah:

a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus.

b. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

c. Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensa tidak akan dibiaskantetapi akan diteruskan.

tentara mengintai musuh - sinar istimewa lensa cembung

Pada lensa cembung, sifat bayangan yang terbentuk ada dua yaitu:

Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya dan semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya.

Berdasarkan sifat bayangannya, itulah kenapa terdapat lensa cembung di dalam teropong bumi. Fungsinya adalah untuk membalikkan bayangan yang dibuat oleh lensa objektif (lensa objektif menghasilkan bayangan terbalik, yang kemudian dibalik lagi oleh lensa cembung). Setelah bayangannya menjadi tegak, lensa okuler memperbesar objek yang akan dilihat. Makanya para tentara bisa mengintai musuhnya dari jarak jauh karena jarak pandangnya “diperdekat” oleh teropong tersebut. Membantu banget kanNah, selain pada teropong bumi, lensa cembung juga ada pada lensa kacamata (untuk penderita rabun dekat), lensa lup, lensa kamera dan juga lensa mikroskop.

tentara mengintai musuh - jenis lensa separator 2

Kebalikan dengan lensa cembung, lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya tipis tapi bagian tepinya tebal. Lensa cekung disebut sebagai lensa negatif dan bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Lensa cekung juga dibedakan menjadi tiga bentuk Squad, yaitu lensa cekung rangkap atau cekung-cekung (bikonkaf), lensa cekung-datar (plankonkaf), dan lensa cekung-cembung (konveks konkaf).

tentara mengintai musuh - lensa cekung

Untuk melukis bayangan pada lensa cekung juga diperlukan sinar-sinar istimewa. Ada tiga sinar istimewa yang dibentuk oleh lensa cekung yaitu:

a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus,

b. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama, dan

c. Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensatidak akan dibiaskan tetapi diteruskan.

tentara mengintai musuh - sinar istimewa lensa cekung

Pada lensa cekung, sifat bayangan yang dihasilkan hanya ada satu, yaitu:

Maya, tegak dan diperkecil

Berdasarkan sifat bayangannya, lensa cekung diterapkan pada lubang pengintip pada pintu. Coba deh ingat-ingat lubang pengintip yang ada di pintu kamar hotel tempatmu menginap waktu liburan. Di pintunya pasti terdapat lubang kecil yang fungsinya adalah untuk melihat keluar ruangan dan mengetahui siapa tamu yang datang. Walaupun lubangnya kecil, tapi bidang penglihatan kita jadi luas kan?

Sumber:https://www.ruangguru.com/blog/ipa-kelas-8-bagaimana-cara-tentara-mengintai-musuh#:~:text=Pada%20lensa%20cembung%2C%20sifat%20bayangan,cembung%20pasti%20terbalik%20terhadap%20bendanya. 


B. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Menggunakan Diagram Sinar 


Peristiwa pembiasan cahaya terjadi ketika cahaya melewati dua medium bening dengan kerapatan optik berbeda. Lensa termasuk benda bening, jadi pembiasan cahaya juga terjadi pada lensa. Lensa ada dua jenis, salah satunya adalah lensa cembung. Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya dengan ciri-ciri bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cembung atau lensa konveks memiliki dua sebutan, yaitu lensa konvergen dan lensa positif.


Disebut lensa konvergen karena berkas-berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan mengumpul/memusat pada satu titik, yaitu di titik fokus belakang lensa. Pada lensa cembung, titik fokus tempat berpotongan sinar-sinar bias selalu berada di bagian belakang lensa cembung, maka fokus lensa cembung adalah fokus sejati. Sehingga jarak fokus lensa cembung selalu bertanda positif. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa positif.Pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung, jarak benda ke lensa mempengaruhi sifat bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung merupakan hasil perpotongan langsung dari sinar-sinar bias atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar bias. Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung dapat bersifat nyata atau maya.

Untuk melukis proses terjadinya bayangan pada lensa cembung, kita dapat menggunakan dua cara atau metode, yaitu metode praktis dan metode analitis (menurut perspektif penulis). Dengan metode praktis, pembentukan bayangan dapat dilukiskan menggunakan sinar-sinar istimewa pada lensa cembung. Sedangkan dengan metode analitis, pembentukan bayangan dapat dilukiskan tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa. Untuk lebih jelas mengenai dua metode tersebut, sima penjelasan berikut.

Melukis Bayangan pada Lensa Cembung Menggunakan Sinar Istimewa
Menggambarkan pembentukan bayangan pada lensa cembung dengan menggunakan sinar istimewa merupakan cara yang paling mudah dan praktis, akan tetapi kalian harus hafal sinar-sinar istimewa pada lensa cembung. Masih ingatkah kalian dengan 3 sinar istimewa lensa cembung? Jika lupa, perhatikan gambar dan penjelasan di bawah ini.
sinar istimewa pada lensa cembung
Berdasarkan gambar di atas, sinar-sinar istimewa pada lensa cembung dapat dijelaskan sebagai berikut.
 Sinar istimewa 1: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
 Sinar istimewa 2: Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
 Sinar istimewa 3: Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) akan tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa cembung, kita cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Langkah-langkah yang dapat kalian gunakan untuk menentukan bayangan pada lensa cembung adalah sebagai berikut.
Langkah pertama, gambarkan lensa cembung lengkap dengan bagian-bagiannya, serta sebuah garis, misalkan garis AB. Garis AB digambar untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB tidak usah terlalu tinggi atau menyesuaikan dengan ukuran lensa. Kemudian letakkan garis tersebut di depan lensa cembung, misalnya di ruang II (di antara titik fokus dan pusat kelengkungan lensa) seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar istimewa
Langkah kedua, gambarkan sinar istimewa ke-1. Terserah kalian mau memilih yang mana. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang pertama, yaitu sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus belakang lensa (F2). Letakkan pangkal sinar datang di titik B seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar istimewa
Langkah ketiga, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua sinar istimewa yang tersisa. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa yang ketiga, yaitu sinar datang melewati pusat optik lensa (O) akan diteruskan. Letakkan pangkal sinar datang di titik B seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar istimewa
Langkah keempat, titik yang merupakan perpotongan antara sinar bias-1 dan sinar bias-2 diberi nama B. Titik ini merupakan bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik B ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A yang merupakan bayangan dari titik A sehingga AB merupakan bayangan dari garis AB. Supaya lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar istimewa
Sampai di sini, kita sudah berhasil menggambarkan bayangan garis AB. Bagaimana menurut kalian, sangat mudah bukan? Dari gambar di atas, kita dapat menentukan sifat bayangan yaitu nyata (karena hasil perpotongan langsung sinar bias), terbalik dan diperbesar. Satu hal yang perlu kalian ketahui, bila benda berada di ruang I lensa cembung yaitu di antara titik O dan F2, maka bayangan benda akan berada di depan lensa dan terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar bias sehingga bayangan bersifat maya. Coba kalian lukiskan sendiri! Selain menggunakan sinar-sinar istimewa, pembentukan bayangan pada lensa cembung juga dapat dilukiskan dengan menggunakan sinar sembarang. Yang dimaksud sinar sembarang di sini adalah sinar datang yang arahnya acak, tidak sejajar sumbu utama, tidak melalui titik fokus, titik pusat optik maupun titik pusat kelengkungan lensa. Lalu bagimana cara menentukan arah sinar bias apabila sinar datang arahnya sebarang? Coba kalian perhatikan gambar di bawah ini.
konsep melukis bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan menggunakan sinar sembarang arah
Misalkan, sinar datang dari titik A menuju permukaan lensa di titik B. Untuk menentukan ke mana arah sinar biasnya, pertama kita tarik garis OC dari titik pusat optik lensa (O) sejajar dengan sinar AB, dengan demikian OC // AB. Kedua, tarik garis tegak lurus dari titik fokus belakang lensa (F2) ke atas sampai berpotongan dengan garis OC, misalkan garis ini adalah DC.Kelebihan melukis bayangan menggunakan metode analitis adalah kita tidak perlu menghafal sinar-sinar istimewa pada lensa cembung. Namun, kekurangannya adalah kita harus benar-benar akurat dalam menggambarkan kesejajaran garis, karena apabila tidak akurat akan menghasilkan bayangan yang berbeda apabila dilukis dengan sinar istimewa.
Nah, titik perpotongan garis OC dan DC yaitu titik C adalah arah sinar biasnya. Jadi sinar bias digambarkan dari titik B melewati titik C kemudian diperpanjang, misalnya sampai ke titik E. Begitulah kira-kira cara menentukan arah sinar bias tanpa mengunakan sifat sinar istimewa, ini disebut metode analitis. Teknik analitis ini bisa digunakan untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung.



Adapun langkah-langkah melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung dengan menggunakan sinar sembarang adalah sebagai berikut.
Langkah pertama, gambarkan lensa cembung lengkap dengan bagian-bagiannya serta sebuah garis, misalnya garis AB dan letakkan garis tersebut di depan lensa cembung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar sembarang arah (tanpa sinar istimewa)
Langkah kedua, gambarkan seberkas sinar datang ke sembarang arah dengan titik pangkalnya berada di titik B. Kemudian gambarlah garis putus-putus sejajar dengan garis sinar datang tersebut dimulai dari titik pusat optik lensa (O) dan garis tegak lurus dimulai dari titik F2 ke atas sampai berpotongan dengan garis sebelumnya. Titik perpotongan kedua garis beri nama, misalkan titik C seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar sembarang arah (tanpa sinar istimewa)
Langkah ketiga, biaskan sinar datang menuju titik C kemudian perpanjang sinar bias tersebut sesuai kebutuhan seperti gambar di bawah ini.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar sembarang arah (tanpa sinar istimewa)
Langkah keempat, gambarkan sinar datang kedua dengan arah sembarang dimulai dari titik B. Selanjutnya dengan menggunakan cara yang sama seperti pada langkah kedua dan ketiga, kita peroleh sinar bias kedua yang berpotongan dengan sinar bias pertama seperti pada gambar berikut.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar sembarang arah (tanpa sinar istimewa)
Langkah kelima, jika kalian melukiskannya dengan benar dan akurat, maka sinar-sinar biasnya akan berpotongan tepat di titik yang sama ketika menggunakan sinar-sinar istimewa. Kemudian gambar garis AB secara tegak lurus dari titik perpotongan sinar bias menuju sumbu utama lensa. Garis AB adalah bayangan dari garis AB, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
cara melukis/menggambar pembentukan bayangan pada lensa cembung (konveks) dengan sinar sembarang arah (tanpa sinar istimewa)
Bagiamana dengan metode analisis ini menurut kalian? Tidak terlalu sulit bukan?. Sekarang terserah kalian mau menggunakan metode yang mana. Jika kalian lebih suka yang praktis dan cepat maka kalian bisa menggunakan sinar istimewa, tapi syaratnya kalian harus mw menghafal. Sementara itu, jika malas menghafal, kalian bisa menggunakan sinar sembarang, namun resikonya jika gambar tidak akurat, akan menghasilkan bayangan yang tidak akurat pula. Selamat mencoba di rumah.

Sumber: https://www.fisikabc.com/2017/11/cara-melukis-pembentukan-bayangan-pada-lensa-cembung.html



Continue reading LENSA

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN


Cermin adalah benda yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Pembentukan bayangan pada cermin bergantung pada jenis cermin itu sendiri. Cermin datar membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan sama besar dengan bendanya. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen) dengan sifat bayangan maya, tegak, dan diperkecil. Secara lebih rinci, pembentukan bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung dijelaskan sebagai berikut 

1. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Cermin datar adalah cermin yang permukaannya berupa bidang datar. Pembentukan bayangan pada cermin datar, berlaku:

  • Jarak benda (s) terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin (s)
  • Tinggi benda (h) sama dengan tinggi bayangan (h)

Apabila digambarkan dengan dengan diagram sinar, maka pembentukan bayangan pada cermin datar akan terlihat seperti gambar berikut.

Gambar Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Gambar Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Bayangan pada cermin datar bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus.


2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

Pembentukan bayangan pada cermin cekung, digunakan sinar-sinar istimewa. Ada tiga jenis sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu:

  • a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus (F).
  • b. Sinar datang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
  • c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan lewat pusat kelengkungan itu juga.
Gambar Sinar-Sinar Istimewa pada Cermin Cekung

Gambar Sinar-Sinar Istimewa pada Cermin Cekung

Pembentukan bayangan pada cermin cekung minimal diperlukan dua buah sinar istimewa. Nantinya, sifat bayangan pada cermin cekung yang terbentuk bergantung pada posisi benda.

Pembagian Ruang pada Cermin Cekung Menurut Dalil Esbach

Pembagian Ruang pada Cermin Cekung Menurut Dalil Esbach

  • Apabila benda di ruang I, maka bayangan diruang IV bersifat maya, tegak, diperbesar.
  • Apabila benda di ruang II, maka bayangan di ruang III bersifat nyata, terbalik, diperbesar.
  • Apabila benda di ruang III, maka bayangan di ruang II bersifat nyata, terbalik, diperkecil.

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, titik fokus cermin, dan perbesaran benda pada cermin cekung adalah sebagai berikut:

Rumus-Rumus pada Cermin

Keterangan:

= Jarak fokus (cm)= Jarak benda ke cermin (cm)

s = Jarak bayangan ke cermin (cm)

= Perbesaran

= Tinggi benda (cm)

h = Tinggi bayangan (cm)

Catatan:h positif (+) menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)

h negatif (-) menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)

Contoh soal:

Sebuah benda diletakkan 10 cm di depan cermin cekung. Jika jarak fokus cermin tersebut 6 cm, tentukan jarak bayangan yang dibentuk, nyatakan sifat-sifatnya dan buatlah diagram sinarnya!

Pembahasan:

Diketahui:

s = 10 cm

f  = 6 cm

Ditanyakan: s, sifat bayangan, dan gambar diagram sinar = ….?

Jawaban:

Pembahasan Soal Mencari Bayangan pada Cermin Cekung

Sifat bayangan: nyata, terbalik, dan diperbesar.

Gambar diagram sinar:Gambar diagram sinar:

Gambar Diagram Sinar pada Cermin Cekung

3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin lengkung yang bagian luarnya dapat memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut juga dengan cermin negatif (-) karena titik fokus cermin cembung terletak di belakang cermin yang merupakan titik potong perpanjangan sinar-sinar pantul dari berkas sinar datang yang sejajar. Oleh sebab itu, jarak fokus cermin cembung bernilai negatif (-).Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Sinar-sinar istimewa dan diagram sinar pada cermin cembung adalah sebagai berikut:

  • a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
  • b. Sinar datang yang menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
  • c. Sinar datang yang menuju ke titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
Gambar Sinar-Sinar Istimewa pada Cermin Cembung

Gambar Sinar-Sinar Istimewa pada Cermin Cembung

Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Hanya saja, dalam menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif (-). Dengan catatan bahwa dalam cermin cembung harga dan bernilai negatif (-).Contoh Soal:

Sebuah cermin cembung memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 10 cm di depan cermin cembung, tentukan jarak bayangan yang dibentuknya, nyatakan sifat-sifatnya, dan buatlah gambar diagram sinar!

Pembahasan:

Diketahui:

R = 30 cm

s = 10 cm

f = ½ R = ½ x 30 cm = 15 cm

Ditanyakan: s, sifat bayangan, dan gambar diagram sinar = …?Jawaban:

Pembahasan Soal Mencari Bayangan pada Cermin Cembung

Sifat bayangan: maya, tegak, dan diperkecil

Gambar diagram sinar


Sumber:https://materikimia.com/pembentukan-bayangan-pada-cermin-datar-cekung-dan-cembung/# 

Continue reading PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN